Pratinjauan Mengenai Kimia Deskriptif dan Teoritis




1.5 Hukum-hukum mengenai materi dan energi [kembali]
1.5.1 Hukum pelestarian energi
            energi yang tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan dalam pelabuhan materi apa saja. Sebagai suatu contoh reaksi yang terjadi dalam suatu bola lampu foto yang menyala. Sedikit kalor yang disebabkan oleh arus listrik untuk mengawali reaksi dapat diabaikan dan perhatian dipusatkan pada reaksi kimia dan energy yang dihasilkan.

            Karena tidak ada energi yang diciptakan maupun dimusnahkan, energy total sistem sebelum reaksi sama dengan energy total setelah reaksi.

1.5.2 Hukum pelestarian massa
            Pada abad 18, dikembangkan metoda eksperimen untuk mengukur volume gas, menimbang gas, cairan dan zat padat; dan melakukan reaksi kimia sedemikian sehingga bobot pereaksi dan hasil reaksi dapat diukur dengan cermat. Menurut salah satu hukum ini massa tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan dalam perubahan materi apa saja.  Bobot pereaksi dan hasil reaksi tidaklah sama secara mutlak.

1.5.3 Hukum susunan pasti
            Suatu senyawa murni selalu tersusun dari unsure-unsur yang tetap, yang bergabung dengan perbandingan bobot yang pasti. Fakta bahwa suatu senyawa mempunyai susunan tertentu yang selalu berulang bermanfaat dalam menentukan kapal berlangsung suatu perubahan kimia.

Batasan hukum susunan pasti
            Pihak-pihak utama mengenai hukum ini adalah dua ahli kimia Prancis, Joseph Proust dan Claude Berthollet. Proust berkeras bahwa hukum itu berlaku dengan cermat untuk zat-zat murni. Berthollet yang lebih mengandalkan hasil karya laboratorium orang lain , mengemukakan bahwa susunan suatu senyawa bergantung pada kondisi pembuatannya. Lebih dari seabad setelah kemenangan Proust, hukum susunan diterima tanpa protes. Seiring perkembangan zaman kita tau bahwa banyak senyawa padat susunan tidak pasti. Mayoritas memiliki susunan pasti, mereka disebut daltonida. Senyawa padat dengan susunan agak berubah, disebut bertolida.

1.5.4 Hukum perbandingan berganda
              Dua unsur dapat bersenyawa membentuk lebih dari satu senyawa. Analisis menunjukkan bahwa meskipun senyawa-senyawa mempunyai susunan bobot yang berlainan, susunan-susunan ini bertalian sederhana . Sebagai suatu contoh khusus, perhatikan dua senyawa biasa antara karbon dan oksigen. Karbon terbakar dalam oksigen terlebih dahulu membentuk gas A, suatu gas yang tidak dapat terbakar, tak bersifat racun dan rapat. Tetapi jika  oksigen tidak cukup pada waktu pembakaran akan terbentuk gas B yang mudah terbakar dan bersifat beracun.  Suatu analisis terhadap  senyawa-senyawa ini menunjukkan bahwa masing-masing gas mempunyai susunan sendiri yang pasti. Dalam gas yang tak dapat terbakar 1,00 g karbon selalu bersenyawa dengan 2,67 g oksigen sedangkan dalam gas yang mudah terbakar 1,00 g karbon selalu bersenyawa dengan 1,33 g oksigen.
 
            Dapat dilihat bahwa angka banding bobot oksigen yang bersenyawa dengan karbon berbobot sama adalah 2:1.
Besi dan klor juga membentuk dua senyawa, zat padat C dan zat padat D Banyaknya klor yang bersenyawa dengan 1,00 g besi dalam zat padat C ialah 1,26 g banyak nya klor yang bersenyawa dengan 1,00 g besi dalam zat padat D adalah 1,89 g.
                                                                          
            Bobot klor yang bersenyawa dengan besi berbobot sama, adalah berbanding sebagai 2:3. Fakta ini sebagai hukum perbandingan berganda.  Bila dua unsur senyawa membentuk lebih dari suatu senyawa dengan suatu bobot tertentu unsure yang lain, berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.

1.6 Bukti suatu Reaksi Kimia [kembali]
            Tiga macam perubahan selalu menyertai perubahan reaksi. Ketika reaksi berlangsung, pereaksi berubah menjadi hasil- reaksi yang mempunyai (1) sifat, (2) susunan, dan (3) energi dalam yang berlainan.
            Untuk menggambarkan lebih jauh ketiga perubahan yang menyertai reaksi kimia, perhatikan cara lain untuk membuat natrium klorida, dengan membakar natrium dalam atmosfer klor:

                               

            Perubahan sifat, Natrium berupa logam keperakan, lunak yang bereaksi sangat hebat dengan air, dan gas kalor berupa gas hijau- kuning, bersifat racun.  Beda dalam sifat tak dapat lebih menyolok: dua bahan kimia yang berbahaya bereaksi menghasilkan sebuah zat yang esensial dalam makanan.

            Perubahan komposisi, natrium adalah 100 persen natrium, klor adalah 100 persen klor, natrium klorida adalah suatu senyawa yang mengandung 39,34 persen natrium dan 60,66 persen klor, dilihat dari bobotnya.

            Perubahan energi, selama reaksi ini jelas terjadi perubahan energi, karena dipancarkan cahaya dan kalor. Sebagian energi ini diserap oleh wadah dan udara di sekitarnya. Karena reaksi itu eksoterm, natrium klorida pastilah mengandung isi-energi yang lebih rendah daripada natrium dan klor aslinya.

1.7 Teori Dalton [kembali]
            Saat ini John Dalton dikenal karena model atomnya.  Dalton menerangkan bahwa susunan yang tetap (dari) senyawa dengan teori bahwa atom unsur-unsur digabungun untuk membuat partikel yang lebih kompleks yang disebut molekul.
            John Dalton menyatakan teori atom modern berdasarkan dari hukum kekekalan massa serta perbandingan tetap sebagai berikut :
a. Semua materi tersusun oleh partikel yang paling kecil yang tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan.
b. Atom unsur sejenis ialah sama dalam segala hal, namun atom unsure tidak sejenis memiliki perbedaan dengan atom-atom lain.
c. memiliki ikatan antar senyawa yang telah terbentuk.
d. Atom membentuk sebuah bentuk molekul dengan angka perbandingan bilangan bulat yang sederhana.

            Teori atom Dalton dapat diringkas dengan mencantumkan pengandaian berikut :
        "Semua materi terbuat dari partikel-partikel satuan kecil dan tak dapat dimusnahkan. Atom-atom suatu unsur tertentu adalah sama. Selama reaksi kimia atom-atom dapat bergabung atau kombinasi atom-atom dapat pecah menjadi atom-atom yang terpisah, tetapi atom-atom itu sendiri tak berubah".

1. Bila atom membentuk molekul , atom-atom ini bergabung dengan angka banding berbilangan bulat kecil , seperti 1 : 1 ; 1 : 2 ; 1 : 3 ; 2 : 3

                                                               
Bobot Atom Dalton

          Teori atom Dalton, yang berpasangan dengan penentuan susunan banyak senyawa, menghasilkan perkembangan suatu skala bobot relatif atom-atom. Tak mungkin bagi Dalton dan rekan sejamannya untuk menentukan bobot sebuah atom atau bahkan membuktikan secara meyakinkan bahwa atom itu memang ada. Namun mereka mengandaikan bahwa atom-atom memang mempunyai bobot-bobot yang pasti, dan memberikan bobot atom relatif kepada atom-atom itu, yang cocok dengan susunan yang dikenal (dari) senyawa-senyawa itu.

1.8 Tabel Berkala Mandeleev [kembali]

            Suatu peristiwa atau gejala yang berulang secara teratur disebut periodik (berkala).

Urutan bobot Atom
Bobot atom
Nama
Lambang
Sifat
1

7
litium
Li
Logam lunak, rapatan rendah, secara kimia sangat aktif, membentuk Li2O, LiCl
2
9,4
berilium
Be
Jauh lebih keras daripada Li, rapatan rendah,kurang aktif dibandingkan Li, Membentuk BeO, BeCl2
3
11
boron

B
Sangat keras, bukan logam, tidak sangat reaktif,membentuk B2O3, BCl3
4
12
carbon
C
Rapuh, bukan logam, tak reaktif pada temperatur kamar, membentuk CO2,CCl4
5
14
nitrogen
N
Gas, tak terlalu aktif, membentuk N2O5,NCl3
6

16
oksigen
O
Gas, cukup reaktif, bereaksi dengan kebanyakan unsur, membentuk Na2O, BeO
7
19
fluor
F
Gas , reaktif, merangsang hidung, membentuk NaF, BeF2
8
23
natrium
Na
Logam lunak, rapatan rendah, sangat aktif, membentuk Na2O, NaCl
9
24
magnesium
Mg
Jauh lebih keras daripada Na, rapatan rendah, kurang aktif dibandingkan Na, membentuk MgO, MgCl2
10
27,4
aluminium
Al
Sekeras Mg, tak sangat aktif, membentuk Al2O3,AlCl3
11
28
silikon
Si
Rapuh, bukan logam, tak reaktif, membentuk SiO2, SiCl4
12
31
fosforus
P
Titik leleh rendah, padat, reaktif, membentuk P2O5, PCl3
13
32
sulfur ( belerang )
S
Titik leleh rendah, padat, bereaksi dengan kebanyakan unsur, membentuk Na2S, BeS
14
35,5
klor
Cl
Gas, sangat reaktif, merangsang hidung, membentuk NaCl, BeCl2
15
39
kalium
K
Logam lunak, rapatan rendah, sangat reaktif, membentuk K2O, KCl
16
40
kalsium
Ca
Jauh lebih keras daaripada K, kurang aktif dibandingkan K, membentuk CaO, CaCl


            Dengan bertambahnya bobot atom titik didih unsur-unsur berubah kira-kira secara berkala. Dalam grafik ini, data modern untuk titik didih dialurkan terhadap bobot atom yang diketahui dalam tahun 1869.
            Unsur-unsur serupa harus berada dalam satu grup vertical dan bahwa sifat-sifat harus berubah berangsur-angsur dari kiri ke kanan dalam periode horizontal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar