1. Jurnal [kembali]
2. Alat dan Bahan [kembali]
- Saklar/Switch
- Sumber VCC
- Logic Probe
- IC 74LS90D
- IC 7493N
- Function Generator
3. Rangkaian Simulasi [kembali]
4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]
Pada rangkaian ini dapat dilihat bahwa
kita menggunakan sumber VCC sebagai input dan logic probe sebagai output. Jika
dilihat pada jurnal, maka ada 7 kondisi yang akan ditentukan bagaimana output
yang dihasilkan. Untuk switch 1 = B0, switch 2 = B1, switch 3 = B2, switch 4 =
B3, switch 5 = B4 dan switch 6 = B5.
1)
Untuk kondisi pertama, atur B0 = 1, B1 =
1, B2 = 0, B3 = X (0), B4 = 1, B5 = 1. Setelah di running, kedua IC tidak
terjadi pencounteran sehingga kondisinya OFF (logic probe 0).
2)
Untuk kondisi kedua, atur B0 = 1, B1 = 1, B2
= X (1), B3 = 0, B4 = 0, B5 = 1. Setelah di running, IC 74LS90D tidak terjadi
pencounteran sehingga kondisinya OFF (logic probe 0) sedangkan IC 7493N terjadi
counter up yaitu dengan menghitung bit dari 0 – 15 dengan output 4 bit.
3)
Untuk kondisi ketiga, atur B0 = 0, B1 = 0,
B2 = 0, B3 = 1, B4 = 1, B5 = 0. Setelah di running, kedua IC terjadi
pencounteran dimana IC 74LS90D mencounter up dengan menghitung bit dari 0 – 9
dan IC 7493N mencunter up dengan menghitung bit dari 0 – 15.
4)
Untuk kondisi keempat, atur B0 = 0, B1 =
0, B2 = 0, B3 = 0, B4 = 0, B5 = 0. Setelah di running, kedua IC terjadi
pencounteran dimana IC 74LS90D mencounter up dengan menghitung bit dari 0 – 9
dan IC 7493N mencunter up dengan menghitung bit dari 0 – 15.
5)
Untuk kondisi kelima, atur B0 = X (0), B1
= 0, B2 = X (0), B3 = 0. Setelah di running, kedua IC terjadi pencounteran
dimana IC 74LS90D mencounter up dengan menghitung bit dari 0 – 9 dan IC 7493N
mencunter up dengan menghitung bit mulai dari 3 meskipun pada kaki R01 dan R02
tidak disambungkan dengan saklar.
6)
Untuk kondisi keenam, atur B0 = X (0), B1
= X (1), B2 = X (0), B3 = 0. Setelah di running, kedua IC terjadi pencounteran
dimana IC 74LS90D mencounter up dengan menghitung bit dari 0 – 9 dan IC 7493N
mencunter up dengan menghitung bit mulai dari 3 meskipun pada kaki R01 dan R02
tidak disambungkan dengan saklar.
7)
Untuk kondisi ketujuh, atur B0 = X (1), B1
= 0, B2 = 0, B3 = X (1). Setelah di running, kedua IC terjadi pencounteran
dimana IC 74LS90D mencounter up dengan menghitung bit dari 0 – 9 dan IC 7493N
mencunter up dengan menghitung bit mulai dari 3 meskipun pada kaki R01 dan R02
tidak disambungkan dengan saklar.
5. Video Rangkaian [kembali]
6. Analisa [kembali]
1)
Analisa output percobaan berdasarkan IC yang digunakan
Jawab
:
Pada
percobaan ini kita menggunakan dua buah IC yaitu IC 74LS90D dan IC 7493N. IC
7493N merupakan IC TTL (Transistor Transistor Logic) yang berfungsi untuk
menghitung atau mencacah bit 0 – 15 dengan output 4 bit yaitu dari 0000 sampai
1111. IC 74LS90D merupakan counter sederhana, yakni dapat menghitung atau
mencacah bit dari 0 sampai 9 yakni dari 0000vsampai 1001. Ia menghitung
pulsa input dan output diterima sebagai bilangan biner 4-bit melalui pin
Q A, Q B, Q C dan
Q D. Output biner di-reset ke 0000 pada setiap pulsa
kesepuluh dan hitungan dimulai dari 0 lagi.
Pada
percobaan didapatkan hasil output yaitu pada kondisi pertama kedua output pada kedua
IC dalam keadaan OFF (logic probe bernilai 0). Pada kondisi kedua output pada
IC 7493N dalam keadaan ON (mencounter up) sedangkan output pada IC 74LS90D dalam
keadaan OFF. Pada kondisi ketiga sampai kondisi ketujuh, kedua IC melakukan
counter up (logic probe bernilai 1).
2)
Jika switch 3 dan 4 OFF analisa output yang didapatkan IC 74LS90D
Jawab
:
Ketika
switch 3 dan 4 diatur dalam kondisi OFF maka kedua IC dalam keadaan ON
(melakukan counter), tetapi IC 74LS90D dapat melakukan counter jika switch 1
atau switch 2 OFF (berlogika 0). IC 74LS90D akan menghitung bilangan dari
3,5,7,8 lalu kembali lagi ke 1. IC 7493N menghitung bilangan mulai dari 0
sampai 15.
7. Download [kembali]
- HTML >> klik disini
- Rangkaian >> klik disini
- Video Simulasi >> klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar