1. Jurnal [kembali]
2. Alat dan Bahan [kembali]
- Sumber
tegangan DC
- Sumber
tegangan AC
- Resistor
- Op-Amp
- Power
supplay (Vcc)
- DC
Voltmeter
- Osiloskop
3. Rangkaian Simulasi [kembali]
4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]
Penguat
non-inverting amplier merupakan kebalikan dari penguat inverting, dimana input
dimasukkan pada input non-inverting sehingga polaritas output akan sama dengan
polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya hambatan
feedback dan hambatan input. Penguat ini memiliki masukan yang dibuat melalui
input non-inverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu
fasa dengan tegangan inputnya.
Prinsip kerja rangkaian diatas
adalah sumber tegangan dihubungkan dengan kaki op-amp non inverting. Lalu output
op amp akan diteruskan ke resistor feedback (R2) dan R1. Pada op amp akan
mengalami penguatan. Tapi karena resistor feedback ini melewatkan sebagian
sinyal keluaran kembali ke masukan maka nilai keluaran tersebut secara efektif
mengurangi besar masukan ke op amp.
Jika nilai-nilai komponen pada
rangkaian diatas dimasukkan dalam perhitungan :
maka didapatkan tegangan output sebesar -13.5 V tetapi
pada DC Voltmeter tegangan yang terbaca yaitu -10 V. Hal ini terjadi karena
tegangan output yang dihasilkan tidak boleh melebihi tegangan saturasinya
(-Vsat dan +Vsat).
5. Video Rangkaian [kembali]
6. Analisa [kembali]
1) Jelaskan prinsip kerja dari
rangkaian non
inverting
Jawab :
Penguat non-inverting amplier
merupakan kebalikan dari penguat inverting, dimana input dimasukkan pada input
non-inverting sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi
memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya hambatan feedback dan hambatan
input. Penguat ini memiliki masukan yang dibuat melalui input non-inverting.
Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan
inputnya.
Prinsip kerja rangkaian diatas
adalah sumber tegangan dihubungkan dengan kaki op-amp non inverting. Lalu output
op amp akan diteruskan ke resistor feedback (R2) dan R1. Pada op amp akan
mengalami penguatan. Tapi karena resistor feedback ini melewatkan sebagian
sinyal keluaran kembali ke masukan maka nilai keluaran tersebut secara efektif
mengurangi besar masukan ke op amp.
Jika nilai-nilai komponen pada
rangkaian diatas dimasukkan dalam perhitungan :
maka didapatkan tegangan output sebesar -13.5 V tetapi
pada DC Voltmeter tegangan yang terbaca yaitu -10 V. Hal ini terjadi karena
tegangan output yang dihasilkan tidak boleh melebihi tegangan saturasinya
(-Vsat dan +Vsat).
2. Apa pengaruh Vin terhadap Vout pada rangkaian non inverting
Jawab :
Tegangan input berpengaruh
terhadap tegangan output. Nilai tegangan input berbanding
lurus dengan tegangan output. Hal ini dapat dilihat pada jurnal percobaan bahwa
ketika nilai tegangan input (Vin) itu negatif maka tegangan output (Vout) juga bernilai
negatif dan sebaliknya. Atau dapat dikatakan juga
bahwa semakin kecil tegangan input maka semakin kecil pula
tegangan output dan sebaliknya.
3. Jelaskan pengaruh dari +V saturasi dan -Vsaturasi pada
tegangan output yang dihasilkan?
Jawab :
Pengaruh dari tegangan saturasi terhadap
tegangan output yaitu sebagai pembatas tegangan output maksimum pada op-amp. Jadi
nilai tegangan output pada op-amp tidak akan melebihi tegangan saturasinya. Hal
ini dapat dilihat pada tabel jurnal bahwa tegangan maksimum yang di dapatkan
yaitu +10 V sedangkan tegangan minimum yang didapatkan yaitu -10 V. Nilai
tegangan maksimum dan minimum ini tidak melebihi tegangan saturasinya yang
telah diatur sebesar +12 V dan -12 V. Jika tegangan output melebihi tegangan
saturasi maka tegangan output akan dipotong lebih kecil atau sama dengan tegangan
saturasi secara perlahan.
4. Bagaimana turunan rumus Vout dari rangkaian
Inverting
Jawab :
7. Download [kembali]
- HTML >> klik disini
- Rangkaian >> klik disini
- Video Simulasi >> klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar