Laporan Akhir Percobaan 2





1. Jurnal [kembali]

 

2. Alat dan Bahan [kembali]

  • Sumber tegangan DC
  • Sumber tegangan AC
  • Resistor
  • Op-Amp
  • Power supplay (Vcc)
  • DC Voltmeter
  • Osiloskop

 

3. Rangkaian Simulasi [kembali]

 

 

4. Prinsip Kerja Rangkaian [kembali]

       Penguat non-inverting amplier merupakan kebalikan dari penguat inverting, dimana input dimasukkan pada input non-inverting sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya hambatan feedback dan hambatan input. Penguat ini memiliki masukan yang dibuat melalui input non-inverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya.

 

Prinsip kerja rangkaian diatas adalah sumber tegangan dihubungkan dengan kaki op-amp non inverting. Lalu output op amp akan diteruskan ke resistor feedback (R2) dan R1. Pada op amp akan mengalami penguatan. Tapi karena resistor feedback ini melewatkan sebagian sinyal keluaran kembali ke masukan maka nilai keluaran tersebut secara efektif mengurangi besar masukan ke op amp.

 

Jika nilai-nilai komponen pada rangkaian diatas dimasukkan dalam perhitungan :

 




 

maka didapatkan tegangan output sebesar -13.5 V tetapi pada DC Voltmeter tegangan yang terbaca yaitu -10 V. Hal ini terjadi karena tegangan output yang dihasilkan tidak boleh melebihi tegangan saturasinya (-Vsat dan +Vsat).

 

5. Video Rangkaian [kembali]

 


6. Analisa [kembali]

1) Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian non inverting

Jawab :

Penguat non-inverting amplier merupakan kebalikan dari penguat inverting, dimana input dimasukkan pada input non-inverting sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya hambatan feedback dan hambatan input. Penguat ini memiliki masukan yang dibuat melalui input non-inverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya.

 

Prinsip kerja rangkaian diatas adalah sumber tegangan dihubungkan dengan kaki op-amp non inverting. Lalu output op amp akan diteruskan ke resistor feedback (R2) dan R1. Pada op amp akan mengalami penguatan. Tapi karena resistor feedback ini melewatkan sebagian sinyal keluaran kembali ke masukan maka nilai keluaran tersebut secara efektif mengurangi besar masukan ke op amp.

 

Jika nilai-nilai komponen pada rangkaian diatas dimasukkan dalam perhitungan :

 

 

maka didapatkan tegangan output sebesar -13.5 V tetapi pada DC Voltmeter tegangan yang terbaca yaitu -10 V. Hal ini terjadi karena tegangan output yang dihasilkan tidak boleh melebihi tegangan saturasinya (-Vsat dan +Vsat).

 

2. Apa pengaruh Vin terhadap Vout pada rangkaian non inverting

Jawab :

Tegangan input berpengaruh terhadap tegangan output. Nilai tegangan input berbanding lurus dengan tegangan output. Hal ini dapat dilihat pada jurnal percobaan bahwa ketika nilai tegangan input (Vin) itu negatif maka tegangan output (Vout) juga bernilai negatif dan sebaliknya. Atau dapat dikatakan juga bahwa semakin kecil tegangan input maka semakin kecil pula tegangan output dan sebaliknya.  

 

3. Jelaskan pengaruh dari +V saturasi dan -Vsaturasi pada tegangan output yang dihasilkan?

Jawab :

  Pengaruh dari tegangan saturasi terhadap tegangan output yaitu sebagai pembatas tegangan output maksimum pada op-amp. Jadi nilai tegangan output pada op-amp tidak akan melebihi tegangan saturasinya. Hal ini dapat dilihat pada tabel jurnal bahwa tegangan maksimum yang di dapatkan yaitu +10 V sedangkan tegangan minimum yang didapatkan yaitu -10 V. Nilai tegangan maksimum dan minimum ini tidak melebihi tegangan saturasinya yang telah diatur sebesar +12 V dan -12 V. Jika tegangan output melebihi tegangan saturasi maka tegangan output akan dipotong lebih kecil atau sama dengan tegangan saturasi secara perlahan.

 

4. Bagaimana turunan rumus Vout dari rangkaian Inverting

Jawab :


7. Download [kembali] 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar